Join pngtree

7:46:00 AM
4
Setelah pada postingan sebelumnya membahas soal pekerjaan baik dan buruk nya suatu perusahaan yang berjudul Disaat tersingkirkan dan terinjak terhempas, Contoh yang akan saya bahas kali ini adalah kejadian yang sesungguhnya memang terjadi,ini bukan rekayasa, ini juga bukan gossip belaka… namun ini juga bukan dari data intelligent FBI..ahihihi...

Seperti biasa walaupun gak tahu kebiasaannya darimana yah..whateverlah..kali ini saya akan memberikan cerita2 yang mungkin pernah dialami oleh seseorang, Dari kedua kisah nyata ini kita akan bisa melihat betapa tipisnya antara rakus dan pintar, antara baik dan bodoh.
 
Kisah pertama.
Seorang manager mempunyai hubungan yang sangat baik dengan atasannya. Nampaknya, atasannya sangat mengandalkan dia. Tahu “kelebihan” yang dimilikinya, dia ingin memanfaatkannya untuk kenaikan gajinya. Dia mengajukan surat pengunduran diri. Bosnya mencoba mempertahankan dia dan menaikkan gajinya. Diapun batal resign. (sukses lah strateginya)
Rupanya dia menikmati strategi yang dipakai itu dan setahun setelah itu, he did it again, dan strateginya berhasil lagi.(hadeuhhh...) tapi Herannya, dia belum puas juga dan setelah 2 tahun berikutnya, dia coba ajukan lagi surat pengunduran diri, dengan harapan gajinya akan dinaikkan lagi. tapi apa yang terjadi sodara-sodara...Kali ini dia kena batunya dan membuat dia sangat shock karena atasannya langsung menerima pengunduran dirinya, tanpa bertanya sedikitpun akan alasannya. Dan Tragisnya lagi ternyata dia belum mendapatkan pekerjaan lain sebagai pengganti pekerjaannya saat itu... (hahayyyy....)

 
Pesan moralnya, menurut saya:
  • Memanipulasi situasi dan keadaan, mempersulit orang yang lagi butuh, itu hanya akan merugikan diri sendiri.
  • Kalau memerlukan kenaikan gaji, bekerjalah dengan baik dan bicarakan kebutuhan kita dengan atasan, tanpa ada unsur ‘intimidasi terselubung’.
  • Kalau permintaan kita tidak dipenuhi, ya resign beneran, bukan hanya ‘mengancam dengan halus’, atau tetap bekerja disana…….
  • Dan kesimpulannya: memakai strategi yang sama terus menerus akan melemahkan posisi dan membuka kedok kita…(makanya sekarang teroris tidak lagi memakai bom mobil tapi menyusup kedalam hotel).   gkgkgkgk...    
 
Kisah kedua.
Salah seorang pimpinan suatu perusahaan berniat untuk mengundurkan diri untuk melihat peluang lain selain jadi karyawan, bukan karena ada lowongan kerja lain. Karena masih memerlukan pimpinan dengan integritas seperti dia, pemilik perusahaan berusaha menahan dia untuk tetap bekerja untuknya. Gajinyapun dijanjikan akan dinaikkan. Dia menjawab dengan jujur bahwa gaji bukan masalah yang menyebabkan dia memutuskan untuk mundur. Dia tidak memanfaatkan situasi dimana sebetulnya dia bisa memakai bargaining powernya yang tinggi saat itu!!
Akhirnya, dia bersedia untuk memperpanjang masa kerjanya dengan gaji yang sama. Dia tidak mau memanipulasi keadaan untuk keuntungan materi. Apakah pimpinan tersebut baik atau bodoh ya……?  Kok dia tidak mau memanfaatkan situasi saat dia dibutuhkan orang…? padahal bisa saja kan Gajinya naik kalau dia mengajukan kenaikan gaji dengan powernya...

Pesan moralnya, menurut saya:
  • Di dunia ini Masih ada orang yang mempunyai prinsip: tidak mau menekan orang yang lagi membutuhkannya, walaupun sebenarnya dia bisa menarik keuntungan untuk diri sendiri.
  • Uang bukanlah satu satunya motivator.
  • Tidak semua orang memilih “nilai” uang sebagai tujuan utama….masih ada yang memilih “nilai” kehidupan dan kepercayaan….
Ficture by: Google

Akankah gaji dia akhirnya dinaikkan…? Saya belum mendapat updatenya lagi...
Jadi, benarkah kebaikan cuma beda tipis dengan kebodohan….? 
Much Love and respect guys........