Tuesday

Memori itu Tetap sama

Mampukah kau barkata manusia?
Bila,tak ada tangisan,
Tak ada makian
Tak ada keluhan
Mampukah kau berjanji manusia?
Akan sumpahmu
Akan asamu
Akan pintamu
Mampukah kau berjanji manusia?
Untuk tetap menungguku datang menjemputmu.
Pagi ini, mataku terbuka hentak, terbangun dari mimpi-mimpi buruk yang selalu terselip di otakku. Embun masih terasa pekat saat itu, menguntai tetes hari baru bagiku. Apalagi matahari, sang surya itu belum sama sekali menampakkan tawanya pada bumi, mungkin karena sedikit tertutup kapas hitam yang beradu di langit. Dan suasana hatiku tetap sama. Tak berubah dan tak berwarna. Hampa, atau mungkin bisa dibilang kosong. Aku melangkah lesu ke arah jendela, mulai kubuka kunci-kunci rapat pada sekat-sekatnya. Hembusan angin seketika menampar keras wajahku. Terasa dingin atau bahkan beku. Memori itu tetap sama, melintas kian kemari di alam pikirku. Selalu dan selalu teringat masa lalu. bikin pusing otakku yang mulai penat...haduuuhhhh

Labels: