Join pngtree

7:54:00 PM
0
image
PENELITI REMAJA: Dua mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Gregorius Rionugroho H dan Harum Nissa dinobatkan sebagai Peneliti Remaja Indonesia. (SM CyberNews/ Anggun Puspita)
Semarang, CyberNews. Barang bekas, belum tentu tidak bernilai. Sebab ditangan dua mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yakni, Gregorius Rionugroho H dan Harum Nissa, minyak goreng bekas disulap menjadi sabun mandi organik.
Berkat penemuan tersebut mahasiswa semester 7 ini berhasil menyabet predikat Peneliti Remaja Indonesia pada ajang Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PRI) ke-10 yang diadakan oleh LIPI, beberapa waktu lalu. Dalam penelitian berjudul, ''Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas dan Abu Kulit Buah Kapuk Randu (Soda Qie) Sebagai Bahan Pembuat Sabun Mandi Organik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan'' ini mereka meraih Juara I dan menyisihkan 267 peserta se-Indonesia.
Penganugerahan tersebut langsung diserahkan oleh Kepala LIPI Pusat Prof Dr Lukman Hakim, pada pucak acara di Auditorium LIPI Pusat Oktober 2011 lalu. Selain untuk kategori Peneliti Remaja Indonesia yang diraih Rio dan Harum, kompetesi tersebut juga mengumumkan pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja, Lomba Kreativitas Ilmiah Guru, dan National Young Inventer Award (NYIA).
Rio menjelaskan, latar belakang penelitiannya ini adalah mengingat bahwa selama ini limbah minyak goreng yang ada di masyarakat, terbuang dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Maka dari hal itu, dia dan Harum mencoba untuk memanfaatkan zat yang terkandung di dalamnya.
''Minyak jelantah memiliki kandungan karsinogenik penyebab kanker, namun kandungan trigliseda bisa di ubah menjadi sabun dengan proses saponifikasi dan penambahan kalium,'' jelasnya.
Penetian tersebut dilakukan di daerah Pati, sebab disana terdapat banyak limbah kulit kapuk randu yang selama ini hanya berfungsi sebagai bahan kayu bakar. ''Ternyata setelah diteiliti dan uji laboratorium, kulit kapuk randu tersebut mempunyai kadar kalium yang cukup tinggi. Sehingga cocok dengan penelitian kami yang berbasis ramah lingkungan, baik komposisinya ataupun selama proses pembuatannya,'' kata Rio.
Harum dan Rio melakukan penelitian itu berkat bantuan dari Dirjen Dikti yang memberikan dana hibah kepada para mahasiswa untuk melakukan riset. ''Harapannya dengan hasil penelitian ini, sabun mandi yang dihasilkan bermanfaat bagi masyarakat dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI 06-2878-1992),'' tandas Rio.
Sumber :Suaramerdeka.com
( Anggun Puspita /CN27 / JBSM )